Kunci Jawaban Mari Mencari Tahu halaman 133 Tantangan Kakek Ian Pengamatan Tokoh yang terdapat di Mata Uang Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka

kontenjempolan.id-Kunci Jawaban Mari Mencari Tahu halaman 133 Tantangan Kakek Ian Pengamatan Tokoh yang terdapat di Mata Uang Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas 4 Kurikulum Merdeka.

Mari Mencari Tahu

Tantangan Kakek Ian

Sore hari tiba, Banu datang ke rumah Ian, tak sabar mendengar cerita dari Kakek Ian. Sebelum bercerita, Kakek Ian memberi Banu dan Ian tantangan.

Kakek Ian, menantang Banu dan Ian untuk menebak siapa saja tokoh di benda tersebut. Benda apakah itu? Yuk, coba bantu Banu dan Ian mendapatkan jawabannya. Siapkan buku tugas dan baca dahulu instruksinya sebelum memulai kegiatan.

1. Guru kalian akan meminta kalian mengeluarkan uang kertas yang sudah diminta membawa sebelumnya.

2. Salinlah tabel berikut ini pada buku tugas kalian. Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi yang kalian dapatkan dari hasil observasi.

3. Kalian dapat mulai mengamati benda tersebut.

4. Kalian dapat mencari tahu dengan mencari informasi dalam buku, internet, atau pun dengan bertanya pada orang di sekeliling kalian. Kalian juga dapat meminta artikel tambahan dari guru kalian.

5. Tuliskan jawaban kalian pada buku tulis

Jawaban:

Pengamatan Tokoh yang terdapat di Mata Uang di berbagai nominal.

a. Nama pahlawan di uang Rp 1.000

Tjut Meutia

Salah satu pahlawan wanita asal Aceh yang terkenal adalah Cut Meutia. Cut Meutia dilahirkan di Keureutoe, Pirak (Perlak), Aceh Utara, pada tahun 1870. Cut Meutia merupakan anak perempuan satu-satunya yang lahir dari pasangan Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah. Ayahnya merupakan salah seorang ulama dan pemimpin pemerintahan di daerah Pirak pada waktu itu.

Peran

Cut Meutia dikenal sebagai pahlawan wanita yang tangguh dan cinta kepada agama dan bangsa. Cut Meutia juga dikenal sebagai sosok wanita yang rela mati syahid. Ia mengorbankan nyawanya demi membela agama. Cut Meutia meninggal di tangan Belanda, pada 24 Oktober 1910 di Alue Kurieng, pelosok Pirak Timur, Aceh Utara.

b. Nama pahlawan di uang Rp 2.000

Mohammad Hoesni Thamrin

Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta), Hindia Belanda, pada 16 Februari 1894. Ayahnya adalah seorang Belanda dengan ibu orang Betawi.

Peran

Mohammad Husni Thamrin adalah politisi pada era Hindia Belanda asal Batavia. Saat berusia 25 tahun, Thamrin telah diangkat menjadi anggota Dewan Kota Betawi yang didirikan pada 1905. MH Thamrin telah berjuang untuk memperbaiki nasib penduduk dan Kota Betawi. Hasilnya pun tampak saat pemerintah kolonial membuat kanal Ciliwung agar Jakarta tidak terkena banjir. Sejak muda, Thamrin sudah memikirkan nasib masyarakat Betawi yang ia lihat setiap harinya.

Pada 1927, Husni Thamrin ditunjuk menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat. Alasan Thamrin dipilih adalah karena ia dianggap pantas menduduki kursi itu, mengingat pengalamannya pernah menjadi anggota Gemeenteraad.

Pada 1929, terjadi sebuah masalah penting di dalam Gemeenteraad. Masalah ini berkaitan dengan pengisian lowongan jabatan wakil wali kota Betawi. Saat itu, pemerintah kolonial menyerahkan jabatan tersebut kepada orang Belanda yang kurang berpengalaman. Hasil akhir perdebatan ini yaitu Muhammad Husni Thamrin lah yang diangkat sebagai wakil wali kota Batavia. Pada 1938, ia menjadi anggota Partai Indonesia Raya (Parindra), yang didirikan dr. Soetomo. Sepeninggal Soetomo pada 1938, Thamrin pun ditunjuk menjadi wakil ketua Parindra. Pada 1939, saat rapat Volksraad, Thamrin mengusulkan agar istilah Belanda Indie, Nederlands Indisch, dan Inlander diganti dengan Indonesia. Sayangnya usulan ini ditolak oleh pihak Belanda. MH Thamrin pun dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi yang pertama kali menjadi anggota Volksraad di Hindia Belanda mewakili pribumi.

c. Nama pahlawan di uang Rp 5.000

Dr. K.H. Idham Chalid

Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Satui, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Ia merupakan anak tengah dari 8 bersaudara, 4 Laki-laki dan 4 perempuan. Ayahnya H Muhammad Chalid, penghulu asal Amuntai yang sekitar 200 kilometer dari Kota Banjarmasin.

Peran

Dr. (H.C.) K. H. Beliau merupakan salah satu politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Selain pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda, Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR.

d. Nama pahlawan di uang Rp 10.000

Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, 10 Oktober 1921. Frans Kaisiepo dikenal juga sebagai Gubernur Irian Barat pada 1964 hingga 1973.

Peran

Frans Kaisiepo adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Papua. Frans Kaisiepo sangat berperan aktif dalam mempertahankan bangsa Indonesia khususnya di tanah Papua. Ia terlibat langsung dalam konferensi Malino pada 1946 di Sulawesi Selatan sebagai perwakilan dari Papua. Pada konferensi tersebut, ia mengusulkan nama Irian untuk mengganti nama Papua.

Kaisiepo sudah dikenal sebagai aktivis gerakan kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Papua. Kaisiepo menjadi tokoh penting dalam pergerakan anti Kolonial Belanda waktu itu. Bersama rekan-rekannya, beliau berjuang untuk menyatukan wilayah Papua ke dalam pangkuan Republik Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

e. Nama pahlawan di uang Rp 20.000

Dr. G.S.S.J. Ratulangi

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890.

Peran

Kiprahnya di perjuangan nasional dimulai dari Dewan Kota (Gemeenteraad). Ia menjabat Sekretaris Dewan Kota Minahasa pada 1924-1927.

“Banyak tindakan Dr Ratulangi yang menguntungkan rakyat Minahasa. Ia telah berhasil menghapuskan kerja paksa (rodi), menyelenggarakan transmigrasi, mendirikan yayasan dana belajar, dan sebagainya,” seperti dikutip dari buku Dr. G.S.S.J. Ratulangi: Riwayat Hidup dan Perjuangannya.

Dia juga turut andil dalam proklamasi kemerdekaan. Usai Bung Karno dan Bung Hatta memimpin proklamasi, Sam Ratulangi didapuk sebagai Gubernur Sulawesi.

Tugas pertamanya, membawa kabar kemerdekaan ke Sulawesi. Proklamasi Kemerdekaan berkumandang pada 17 Agustus 1945. Namun di Sulawesi, proklamasi baru didengar dua hari setelahnya.

“Baru pada tanggal 19 Agustus 1945 Gubernur Ratulangi mengumumkan secara resmi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu. Ia membacakan kembali bunyi naskah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di hadapan pemuka-pemuka rakyat Sulawesi,

f. Nama pahlawan di uang Rp 50.000

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

Ir. R. Djoeanda Kartawidjaja atau Ir. Haji Juanda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari 1911.

Peran

Ir. H. Djuanda seorang abdi negara dan abdi masyarakat. Dia seorang pegawai negeri yang patut diteladani. Meniti karir dalam berbagai jabatan pengabdian kepada negara dan bangsa. Semenjak lulus dari Technische Hogeschool (1933) dia memilih mengabdi di tengah masyarakat. Dia memilih mengajar di SMA Muhammadiyah di Jakarta dengan gaji seadanya. Padahal, kala itu dia ditawari menjadi asisten dosen di Technische Hogeschool dengan gaji lebih besar. Setelah empat tahun mengajar di SMA Muhammadiyah Jakarta, pada 1937, Djuanda mengabdi dalam dinas pemerintah di Jawaatan Irigasi Jawa Barat. Selain itu, dia juga aktif sebagai anggota Dewan Daerah Jakarta.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, tepatnya pada 28 September 1945, Djuanda memimpin para pemuda mengambil-alih Jawatan Kereta Api dari Jepang. Disusul pengambil-alihan Jawatan Pertambangan, Kotapraja, Keresidenan dan obyek-obyek militer di Gudang Utara Bandung. Kemudian pemerintah RI mengangkat Djuanda sebagai Kepala Jawatan Kereta Api untuk wilayah Jawa dan Madura. Setelah itu, dia diangkat menjabat Menteri Perhubungan. Dia pun pernah menjabat Menteri Pengairan, Kemakmuran, Keuangan dan Pertahanan. Beberapa kali dia memimpin perundingan dengan Belanda. Di antaranya dalam Perundingan KMB, dia bertindak sebagai Ketua Panitia Ekonomi dan Keuangan Delegasi Indonesia. Dalam Perundingan KMB ini, Belanda mengakui kedaulatan pemerintahan RI.

Ir. Djuanda oleh kalangan pers dijuluki ‘menteri marathon’ karena sejak awal kemerdekaan (1946) sudah menjabat sebagai menteri muda perhubungan sampai menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (1957-1959) sampai menjadi Menteri Pertama pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1963). Sehingga dari tahun 1946 sampai meninggalnya tahun 1963, beliau menjabat sekali sebagai menteri muda, 14 kali sebagai menteri, dan sekali menjabat Perdana Menteri. Dia seorang pemimpin yang luwes. Dalam beberapa hal dia kadangkala berbeda pendapat dengan Presiden Soekarno dan tokoh-tokoh politik lainnya.

g. Nama pahlawan di uang Rp 100.000

Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901.

Drs. Mohammad Hatta

Beliau lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Fort de Kock yang sekarang lebih dikenal dengan nama Bukittinggi di Provinsi Sumatra Barat.

Peran

Ir. Soekarno

Soekarno merupakan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia bahkan dipercaya menjadi Presiden RI pertama dan dijuluki sebagai Bapak Proklamator Indonesia bersama Mohammad Hatta. Pada 17 Agustus 1945, didampingi Moh. Hatta, Soekarno membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya dengan melaksanakan proklamasi.

Drs. Mohammad Hatta

Bersama dengan Bung Karno, beliau memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari era penjajahan sekaligus memproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Bung Hatta juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri mulai dari Kabinet Hatta I hingga RIS. Kemudian Bung Hatta mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956 karena ada perselisihan pendapat dengan Presiden Soekarno. Selain peran yang sudah disebutkan di kalimat pertama, Hatta juga berjasa dalam memajukan koperasi di Indonesia. Sehingga Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Disebut pahlawan proklamator karena termasuk orang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Termasuk membuat teks kemerdekaan yang mengandung makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sehingga beliau termasuk pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat.

 

 

Disclaimer: Jawaban bersifat tidak mutlak dan terbuka sehingga dapat dikembangkan kembali untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik.

Demikian pembahasan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial kelas 4 SD halaman 123 Uji Pemahaman, Transformasi Energi dan Alur Perubahan Energi. Untuk mendapatkan pembahasan Soal latihan Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran lainnya dapat diakses melalui kontenjempolan.id.

Artikel Terkait