Kunci Jawaban Aktivitas 10.2 halaman 265 Pesan Moral dari Setiap Gambar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka

kontenjempolan.id-Kunci Jawaban Aktivitas 10.2 halaman 265 Pesan Moral dari Setiap Gambar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Tadabur

Aktivitas 10.2

Cermatilah gambar-gambar berikut ini! Lalu tuliskanlah kesimpulan kamu apakah pesan moral yang disampaikan dari gambar tersebut? Apakah keterkaitan dan relevansi metode dakwah seperti dalam gambar-gambar tersebut dengan dinamika dakwah Islam di Indonesia saat ini? Presentasikan pendapat kamu!

Jawaban:

1. Gambar 10.1 Dakwah dengan kelembutan

Cara Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah adalah hal yang paling ideal untuk ditiru. Nabi Muhammad terkenal dengan sikap yang lemah lembut dalam berdakwah namun tegas bila itu sudah berkaitan dengan prinsip keagamaan.

Metode dakwah yang seperti ini diharapkan tidak akan menimbulkan permusuhan terhadap orang-orang yang didakwahkan. Kelembutan dalam berdakwah diperlukan dikarenakan tabiat manusia tidak ada yang pernah senang dan menginginkan kekerasan. Hal ini sejalan dengan dalil Alquran yang berbunyi:

فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهٗ يَتَذَكَّرُ اَوْ يَخْشٰى

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS Thaha 44)

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS Ali Imran 159)

Namun yang perlu diperhatikan, meski dakwah hendaknya menggunakan tutur bahasa yang lembut dan halus, ada kalanya di kondisi/situasi tertentu mengharuskan dai mengambil sikap yang tegas. Menurut Imam Al-‘Izz bin Abdus Salam dalam Kitab Syajaratul Ma’arif Tangga Menuju Ihsan, (2008, Pustaka Al Kautsar), bagi sikap lemah lembut itu ada tempatnya dan bagi sikap keras juga ada tempat yang tidak cocok baginya kecuali tempat-tempat tertentu.

2. Gambar 10.2 Metode dakwah melalui seni dan budaya

Setiap pendakwah terutama Penyuluh agama Islam harus memperhatikan dua hal dalam berdakwah yaitu isi dakwah dan cara dakwah.

Isi tentu terkait dengan referensi, namun cara yang keliru dalam berdakwah berakibat isi dakwah tidak dapat menular secara efektif. Maka dakwah bil hikmah, atau dakwah dengan cara-cara bijaksana menjadi kunci sukses merubah perababan.

“Penggunaan seni seperti rebana sebagai alat untuk berdakwah kepada masyarakat sudah di contohkan para wali atau ulama-ulama terdahulu dan ternyata efektif sekali menyampaikan pesan moral dan bahasa agama kepada umatnya.

3. Gambar 10.3 Dakwah dengan metode yang baik

Metode dakwah itu sendiri terbagi menjadi enam macam bentuknya yang dapat ditiru para dai antara lain:

Pertama, dakwah fardiyah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.

Kedua, dakwah ammah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada khalayak banyak. Dakwah jenis ini biasanya disampaikan melalui khutbah (pidato).

Ketiga, dakwah bil-lisan, yakni penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah).

Keempat, dakwah bil-haal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan secara konkret atau nyata.

Kelima, dakwah bit-tadwin, atau pola dakwah melalui tulisan, baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah

Keenam adalah dakwah bil hikmah, yang berdakwah dengan cara arif bijaksana, dengan cara melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga objek yang didakwahi mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tanpa merasa adanya paksaan.

Apapun metode dakwah yang dipilih oleh seorang dai hendaknya dakwah tersebut dapat menimbulkan kesan bagi pendengarnya. Sikap lemah lembut adalah salah satu cara berdakwah yang akan menimbulkan kedekatan hati dan kelapangan jiwa. Akan tetapi bila dengan sikap lemah lembut demikian tidak memberikan pengaruh, maka bersikap tegas/keras diperbolehkan dalam hal ini selama tidak melampaui batas.

4. Gambar 10.4 Dakwah kontemporer

Dakwah era kontempore ini di hadapkan pada beragam problematika yang kompleks. Hal ini tidak terlepas dari adanya perkembangan masyarakat yang semakin maju. Pada masyarakat agraris kehidupan manusia panuh dengan kesahajaan tentunya memiliki problematika hidup yang berbeda dengan masyarakat kontemporer yang cendrung materialistik dan indifidualistik. Begitu juga tantangan problematika dakwah akan dihadapkan pada bebagai persoalan yang sesuai dengan tuntunan pada era sekarang.

Ada tiga problematika besar yang dihadapi dakwah pada era kontemporer ini, antara lain:

a. Pemahamaanmasyarakat pada umumnya terhadap dakwah lebih diartikan sebagai aktivitas yang bersifat oral communication( tablih ) sehingga aktivitas dakwah lebih berorienrasi pada kegiatan ceramah.

b. Problematika yang bersifat epistemologis. Dakwah pada era sekarang bukan hanya bersifat rutinitas, dengan adanya keilmuan dakwah tentunya hal-hal yang terkait dengan langkah strategis dan teknis dapat dicari rujukannya melalui teori-tori dalwah

c. Problem yang menyangkut sumber daya menusia. Aktivitas dakwah masih dilakukan sambil lalu atau menjadi pekerjaan sampingan. Implikasinya banyak bermunculan da’i yang kurang profesional, rendahnya penghargaan masyarakat terhadap profesi da’i dan lemahnya manejerial yang dilakukan da’i dalam mengemas kegiatan dakwah.

 

 

Disclaimer: Jawaban bersifat tidak mutlak dan terbuka sehingga dapat dikembangkan kembali untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik.

Demikian pembahasan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas 10 SMA/SMK halaman 265 Aktivitas 10.2, Pesan Moral dari Setiap Gambar. Untuk mendapatkan pembahasan Soal latihan Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran lainnya dapat diakses melalui kontenjempolan.id.

Artikel Terkait