Apa itu Al-Qur’an dan Hadist? Pendidikan Agama Islam SMP kelas VII Kurikulum Merdeka.
Kontenjempolan.id-Apa itu Al-Qur’an dan Hadist? Pendidikan Agama Islam SMP kelas VII Kurikulum Merdeka. Hai Generasi Islam… Kali ini kakak akan meberikan penjelasan tentang Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah Shalallahu ‘allaihi wasallam. Semoga dapat dijadikan reverensi belajar.
AL-QURAN DAN HADIST
A. Pengetian AL-Quran
Al-Qur’an adalah wahyu Allah Allah Subhanahu wata’ala berbahasa Arab, sebagai mukjizat, disampaikan secara mutawatir, tertulis dalam mushaf, dan membacanya adalah ibadah. Kalian tentunya sudah tahu bahwasannya Allah Subhanahu wata’ala mengutus para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka bertugas membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat.
Rasulullah shalallahu ‘allaihi wasallam adalah rasul terakhir. Islam sebagai agama yang dibawanya merupakan ajaran dan petunjuk paling lurus dan benar. Semua ajaran tersebut terdapat pada Al-Qur’an dan Hadist. Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an turun dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena itu, Hadist memiliki peranan penting untuk memberikan rincian atau penjelasannya.
Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadist sebagai sumber ajaran Islam setelah Al- Qur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan.
Setelah kalian tahu bahwasannya Al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber ajaran Islam, apakah kalian sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Allah berfirman, “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman“. (Q.S. an-Naḥl/16: 64).
Posisi Hadist terhadap Al-Qur’an
a. Pengertian Hadist
Hadis adalah sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur’an. Orang yang beriman kepada Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam, juga harus percaya pada Hadis sebagai sumber hukum Islam.
Terdapat ragam kata yang hampir sama dengan Hadis. Kata tersebut adalah sunah, khabar, dan aṡar. Namun, keempat kata ini memiliki perbedaan sebagai berikut:
1) Sunah
Semua yang bersumber dari Nabi Muhammad saw. baik perkataan, perbuatan, taqrīr, tabiat, budi pekerti atau perjalanan hidupnya.
2) Hadist
Perkataan, perbuatan, dan taqrir̅ yang bersumber Nabi Muhammad saw. Ada pula ulama yang menyamakan sunah dengan Hadis.
3) Khabar
Sesuatu yang berasal atau disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. dan selainnya.
4) Aṡar
Sesuatu yang disandarkan pada sahabat dan tabiin.
b. Fungsi Hadis
Secara garis besar terdapat empat fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an, sebagai berikut:
1) Bayān al-Taqrīr
Bayān al-Taqrīr disebut juga dengan Bayān al-Ta’kīd dan Bayān al-Iṡbat. Bayān al-Taqrīr adalah menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam Al-Qur’an. Fungsi Hadis ini memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.
2) Bayān al-Tafsīr
adalah penjelasan terhadap ayat-ayat yang memerlukan perincian atau penjelasan lebih lanjut, seperti pada ayat-ayat mujmal (umum/ global), mutlaq (tidak mempunyai batasan), dan ‘ām (umum), sehingga fungsi Hadis ini adalah memberikan perincian (tafsīr) dan penafsiran terhadap ayat-ayat yang masih mutlak dan memberikan takhsis̅ (pengkhususan) terhadap ayat-ayat yang masih umum.
3) Bayān al-Tasyri’
adalah memberikan kepastian hukum Islam yang tidak ada di Al-Qur’an. Biasanya Al-Qur’an hanya menerangkan pokok-pokoknya saja, contohnya zakat fitrah.
4) Bayān al-Nasakh
Bayān al-Nasakh secara bahasa berarti ibtāl (membatalkan), izālah (menghilangkan), tahwil̅ (memindahkan) dan tagyir̅ (mengubah). Bayan al-Nasakh adalah membatalkan ketentuan terdahulu, sebab ketentuan yang baru dianggap lebih maslahat.
Semoga bermanfaat. Semoga Allah memberikan hidayahNya sehingga ilmu yang sedikit ini dapat diserap dengan baik dan semoga Allah meberikan pemahaman kepada kita semua. Aamiin