Kunci Jawaban Aktivitas 3.5 halaman 77 Kisah Teladan Tentang Sifat Rendah Hati (Tawadhu’) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka

kontenjempolan.id-Kunci Jawaban Aktivitas 3.5 halaman 77 Kisah Teladan Tentang Sifat Rendah Hati (Tawadhu’) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Wawasan Keislaman

Aktivitas 3.5

Carilah kisah teladan tentang sifat rendah hati (tawadhu’)! Kisah tersebut dapat diambil dari Al-Qur`an, hadis, buku, media masa, atau media lainnya. Kemudian uraikan nilai keteladanan dari kisah tersebut!

Jawaban:

Sikap Rendah Hati Abu Bakar Sang Khalifah Allah

Sikap rendah hati atau sikap tawadhu adalah sikap yang amat mulia. Lawan dari sikap ini adalah sikap sombong dan takabur. Seorang yang rendah hati akan mudah disenangi orang di sekitarnya. Sebaliknya, orang yang sombong akan dijauhi olehnya.

Salah satu teladan sikap rendah hati adalah akhlak Khalifah Abu Bakar. Beliau adalah Khalifah pertama menggantikan kepemimpinan Rasulullah setelah beliau wafat. Abu Bakar dikenal sebagai sahabat yang paling setia dengan Rasulullah.

Ketika sebelum menjadi Khalifah, beliau adalah sahabat yang sudah dikenal sebagai sahabat yang rendah hati. Setiap hari, ia mendatangi rumah-rumah janda dan memeraskan susu unta untuk mereka.

Bukan hanya itu, Abu Bakar juga gemar mendatangi rumah anak-anak Yatim dan memberikan apapun yang ia miliki. Abu Bakar paling senang dengan sikap memberi dan rendah hati kepada siapapun.

Suatu ketika sudah menjadi Khalifah, seorang nenek-nenek bilang kepadanya, “wahai Abu Bakar, sekarang engkau sudah jadi Khalifah, pasti engkau tidak akan lagi memeraskan susu unta untukku.”

Mendengar itu, Abu Bakar menjawab, “wahai hamba Allah, pangkatku saat ini tidak akan merubahku untuk melakukan apa yang sudah kuperbuat. Aku akan tetap selalu memeraskan susu unta untukmu.”

Begitulah kisah pendek tentang kerendahan hati Abu Bakar. Seorang pemimpin pengganti Rasulullah namun sikap rendah hatinya masih selalu melekat dalam dadanya. Beliau mengajarkan bahwa pangkat di dunia tidak semestinya menjadikan seseorang sombong.

Tidak sedikit orang dia sekitar kita saat sudah memiliki jabatan tinggi atau memiliki kenikmatan dunia berubah menjadi sombong bahkan enggan mau kenal lagi. Mereka tidak sadar bahwa apa yang dimiliki hanyalah sementara. Semua hanya untuk menguji bagaimana ia menggunakan apa yang Allah berikan itu.

Nilai Keteladanan

Sifat rendah hati (tawadhu’) penting dimiliki oleh setiap muslim, termasuk di dalamnya seorang pemimpin. Pemimpin dengan sifat rendah hati, bukan hanya akan dicintai secara tulus oleh warganya.

Tetapai juga secara bersamaan sedang menjalankan apa yang diperintah oleh Allah SWT dan Rasullnya, dengan kata lain sifat rendah hati juga merupakan bentuk ibadah (hati).

 

Disclaimer: Jawaban bersifat tidak mutlak dan terbuka sehingga dapat dikembangkan kembali untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik.

Demikian pembahasan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas 10 SMA/SMK halaman 77 Aktivitas 3.5, Kisah Teladan Tentang Sifat Rendah Hati (Tawadhu’). Untuk mendapatkan pembahasan Soal latihan Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran lainnya dapat diakses melalui kontenjempolan.id.

Artikel Terkait