Budidaya Ikan Sepat Siam, Mudah dan Praktis
Ikan sepat sebenarnya berasal dari Thailand, kemudian diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1934. Akhirnya terus dikembangkan komoditas pangannya oleh pemerintah. Budidaya ikan sepat pun tergolong mudah dan praktis sehingga siapa saja bisa melakukannya.
Selain itu, ikan ini mengandung protein yang tinggi dan bagus untuk kesehatan tubuh. Tidak heran jika bernilai ekonomi tinggi, apalagi memang banyak peminatnya. Baik itu untuk dikonsumsi maupun sebagai ikan hias.
Cara Budidaya Ikan Sepat Siam
Ikan sepat Siam merupakan jenis ikan yang masuk dalam golongan gurami dan hidup di air tawar. Mungkin jenis ini memang lebih familiar untuk bahan konsumsi daripada sebagai ikan hias. Namun, juga ada beberapa warna yang sering dijual sebagai ikan hias.
Diantaranya berupa warna cerah, seperti kuning, merah, atau putih. Mengenai budidaya ikan sepat tergolong mudah, tetapi juga perlu tahapan yang benar. Jika belum tahu caranya, maka bisa ikuti tutorial berikut.
1. Memilih Induk
Sebelum mulai pembudidayaan, maka harus memilih induknya terlebih dahulu. Pemilihan induk ini sangat penting dan harus benar-benar diperhatikan kondisinya. Jadi, pastikan memilih induk ikan yang berkualitas dan dalam fase matang.
Biasanya, induk yang siap kawin atau dalam fase matang ialah berumur 7 bulan. Selain itu, juga perlu tahu cara membedakan ikan sepat jantan dan betina. Perbedaannya tersebut bisa dilihat dari bentuk dan siripnya.
Pada induk betina memiliki ciri-ciri sirip punggung pendek, bulan, dan tidak mampu sampai ke pangkal sirip ekor. Warnanya terang dan bersih dan mempunyai bentuk tubuh yang tidak cukup tinggi.
Sedangkan, untuk induk jantan, ciri-cirinya yaitu mempunyai sirip punggung yang panjang serta berbentuk lancip. Warnanya gelap dan memiliki tinggi yang melebihi ukuran induk betina.
2. Membuat Kolam
Cara budidaya ikan sepat selanjutnya adalah membuat kolam sebagai tempat pemijahan serta proses pembesaran. Pastikan pembuatan kolam dilakukan sesuai dengan habitat asli dari jenis siam. Dengan begitu, ikan akan merasa lebih nyaman sehingga bisa berkembang dengan baik.
Kolam tersebut bisa berupa kolam terpal, beton, atau lainnya. Buatlah ukuran sekitar 50 sampai 300 m² dengan kedalaman air 70 sampai 100 cm. Sebelum induk ditebar dalam kolam, maka harus memberikan pupuk kandang ke dalamnya dulu.
Kemudian, tutup pintu pengeluaran dan pemasukan air kira-kira selama 7 sampai 10 hari. Hal ini bertujuan agar tersedia pakan alami untuk benih, meskipun kuning telurnya telah habis. Baru setelah itu, bisa memasukkan induk ikan ke dalam kolam secara merata 1 : 1.
Selain itu, jangan lupa untuk memberikan bahan pelindung di permukaan kolam. Hal ini untuk tempat sarang yang akan dibuat oleh induk jantan nantinya.
3. Tahap Pemijahan
Pembuatan sarang oleh ikan sepat jantan memerlukan waktu 1 sampai 2 hari. Kemudian, akan membuat gelembung berbentuk garis tengah berukuran 1,5 sampai 3 mm pada bawah jerami. Sarang tersebut nantinya akan menarik perhatian induk betina yang telurnya matang.
Telur tersebut akan dikeluarkan di bawah sarang. Kemudian dibuahi dan akan menetas pada hari kedua atau ketiga. Pakan larva atau telur yang sudah menetas adalah cadangan di kuning telurnya.
Biarkan larva tumbuh bersama induknya sampai masa 30 hari. Baru kemudian, bisa memisahkannya dari induknya. Proses pembesaran atau pemeliharaan dilakukan ketika umur ikan sepat mencapai 2 bulan.
Pada saat itu, biasanya ukuran ikan sudah sekitar 5 sampai 6 cm. Pemeliharaan ikan dilakukan dengan cara sanitasi kolam dan harus memberinya pakan 2 kali sehari. Makanan ikan sepat agar cepat besar dan tumbuh maksimal adalah kangkung, pelet, daun singkong, dan dedak tepung daun.
Cara membudidayakan ikan sepat sangat mudah, bukan? Namun, jangan sampai lupa untuk mengganti air secara rutin, yaitu 2 atau 3 minggu sekali. Dengan begitu, ikan akan selalu dalam kondisi sehat dan mempunyai kualitas yang bagus.